Beras ke Malaysia, Pemerintah memastikan rencana ekspor beras ke Malaysia tidak akan mengganggu ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, meskipun pengiriman dilakukan dari stok yang ada di Bulog, volume yang diekspor terbilang kecil dibandingkan kebutuhan nasional. “Aman, aman. Kan dimintanya cuma 2.000 ton saja. Jadi kecil lah,” ujar Sudaryono saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Pemerintah Indonesia memastikan bahwa ekspor beras ke Malaysia tidak akan mengganggu ketersediaan stok beras nasional. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang menekankan bahwa produksi beras dalam negeri tetap surplus meskipun ada permintaan ekspor. Menurut Sudaryono, produksi beras nasional hingga April 2025 diperkirakan mencapai surplus sekitar 2,8 hingga 3 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah menargetkan agar Indonesia tidak perlu melakukan impor beras dengan menjaga surplus tahunan di kisaran 5-6 juta ton .
Kondisi Stok Beras Nasional
Perum Bulog, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas cadangan pangan pemerintah, memastikan bahwa stok beras nasional aman. Pada awal tahun 2025, Bulog memiliki stok beras sekitar 1,1 juta ton, yang sudah memenuhi ketentuan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) . Selain itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menjamin bahwa stok pangan aman saat bulan puasa Ramadhan 1446 H/2025 M, dengan cadangan beras mencapai 2 juta ton dan produksi meningkat hingga 52% .
Ekspor Beras ke Malaysia
Ekspor beras ke Malaysia merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan surplus produksi dalam negeri. Malaysia, sebagai negara tetangga, memiliki kebutuhan impor beras yang signifikan. Pada tahun 2017, Indonesia mengekspor 25 ton beras ke Malaysia dengan kualitas premium dan medium. Hal ini sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan perdagangan kedua negara . Langkah ini juga membuka peluang bagi produk beras Indonesia, seperti Pandan Wangi, Rojolele, dan Mentik Wangi, yang memiliki cita rasa khas dan potensi pasar internasional .
Krisis Pangan Global dan Peluang Ekspor
Krisis pangan global yang dipicu oleh perubahan iklim dan ketidakstabilan distribusi pangan. Hal ini yang memberikan peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai pengekspor beras. Negara-negara seperti Malaysia dan Jepang mengalami krisis pangan akibat gangguan produksi dan distribusi beras. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan negara-negara tersebut melalui ekspor beras .
Kesimpulan
Pemerintah Indonesia memastikan bahwa ekspor beras ke Malaysia tidak akan mengganggu ketersediaan stok beras nasional. Dengan produksi beras yang surplus dan stok yang aman. Indonesia siap memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus memanfaatkan peluang ekspor untuk memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian nasional. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan krisis pangan global. Indonesia juga akan memperkuat posisi sebagai produsen pangan utama di kawasan.