Wujudkan Swasembada Garam, Begini Upaya PT Garam

Target Ambisius PT Garam: Percepatan Swasembada Garam Nasional Melalui Teknologi Modern

JAKARTA – Upaya mewujudkan swasembada garam nasional terus menjadi fokus utama PT Garam (Persero). BUMN yang memiliki rekam jejak panjang dalam industri ini menegaskan komitmennya untuk memperkuat produksi domestik guna memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai jutaan ton.

PT Garam

Data menunjukkan bahwa produksi bahan dapur nasional pada periode 2020 hingga 2024 menunjukkan tren peningkatan, meskipun tantangan cuaca seperti kemarau basah kerap terjadi. PT Garam sendiri berhasil menorehkan angka produksi sebesar 328.000 ton bahan dapur pada tahun 2024.

Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, mengungkapkan bahwa langkah percepatan swasembada ini diamanatkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 17 Tahun 2025. Strategi utama yang diperkuat mencakup program intensifikasi, ekstensifikasi, dan penerapan teknologi modern guna meningkatkan output secara signifikan.

“Dari target pemenuhan kebutuhan nasional yang tercatat 5 juta ton, kami proyeksikan produksi bumbu dapur domestik bisa mencapai 5,7 juta ton,” ujar Abraham Mose dalam acara Road to CNBC Indonesia Awards 2025 ‘Best Food & Agriculture Companies’, Kamis (27/11/2025).


Intisari Berita: Strategi Kunci PT Garam Menuju Swasembada

1. Intensifikasi dengan Modernisasi Pabrik:

PT Garam fokus pada modernisasi ladang bahan dapur dan aset yang sudah ada. Peningkatan ini dilakukan dengan memanfaatkan pabrik eksisting dan pembangunan fasilitas pabrik baru, yaitu Segoromadu 2 di Gresik. Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

Adopsi Teknologi Canggih (MVR dan SWRO):

Menghadapi kondisi cuaca di Indonesia yang dinamis, PT Garam mengimplementasikan teknologi pengolahan bumbu dapur mutakhir, seperti teknologi berbasis MVR (Mechanical Vapor Recompression) dan SWRO (Seawater Reverse Osmosis). Target produksi dari penerapan teknologi ini diproyeksikan mencapai 600.000 ton, yang akan ditempatkan di Manyar, Gresik.

Ekstensifikasi Melalui Kerja Sama KKP:

PT Garam juga aktif melakukan ekstensifikasi lahan bumbu dapur baru melalui kolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program ini telah berjalan dan panen raya direncanakan pada April 2026 di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya, dengan potensi hasil panen sekitar 2,6 juta ton.

Solusi Jangka Pendek dan Komitmen Jangka Panjang:

Meskipun proyeksi produksi domestik masih menyisakan gap sebesar 2,8 juta ton dari kebutuhan nasional. Hal ini yang untuk sementara dipenuhi melalui importasi, PT Garam berkomitmen menghentikan ketergantungan ini. Perusahaan juga aktif mendekati investor strategis untuk pengembangan Sentra bahan dapur Nasional di Rote Ndao. Hal ini menegaskan bahwa peta jalan swasembada bahan dapur nasional untuk periode 2026 hingga 2030 sudah sangat jelas.

games online

takingnotespodcast.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*