Israel , Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyatakan bahwa Israel telah mendapatkan “dukungan Amerika untuk membuka gerbang neraka di Gaza”. Pernyataan keras ini ia sampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (13/5/2025), bersamaan dengan momentum pembebasan tentara Israel-Amerika, Edan Alexander, oleh Hamas.
Pendahuluan
Konflik di Timur Tengah kembali memanas seiring dengan meningkatnya dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel dalam berbagai aspek, mulai dari bantuan militer hingga dukungan politik di forum internasional. Kebijakan ini dinilai sejumlah pihak sebagai tindakan yang dapat memicu eskalasi konflik yang lebih besar, bahkan disebut-sebut sebagai membuka gerbang neraka di kawasan tersebut.
Dukungan AS Terhadap Israel
AS telah menjadi sekutu utama Israel sejak lama. Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan ini meningkat secara signifikan, baik dalam bentuk bantuan finansial maupun perlindungan diplomatik. AS secara konsisten menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB untuk melindungi Israel dari kecaman internasional terkait tindakan militernya terhadap Palestina.
Dampak Dukungan AS terhadap Ketegangan Regional
Dukungan tanpa syarat ini dinilai banyak analis sebagai bahan bakar konflik. Serangan militer yang dilakukan Israel ke wilayah Gaza dan Tepi Barat, yang didukung secara tidak langsung oleh teknologi dan intelijen dari AS, dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia oleh berbagai organisasi kemanusiaan.
Situasi ini memicu reaksi keras dari berbagai negara di Timur Tengah dan kelompok-kelompok perlawanan. Jika dibiarkan, ketegangan ini berpotensi menimbulkan konflik berskala regional yang melibatkan banyak negara, termasuk Iran, Suriah, dan bahkan kelompok-kelompok non-negara seperti Hizbullah dan Hamas.
Israel dan Potensi Membuka Gerbang Neraka
Istilah “membuka gerbang neraka” mengacu pada potensi konflik besar-besaran yang bisa dipicu oleh agresivitas Israel, terutama jika terus merasa memiliki “kartu hijau” dari AS. Respon keras dari negara-negara tetangga dapat menciptakan perang terbuka yang tidak hanya mempengaruhi kawasan, tetapi juga stabilitas global.
Reaksi Internasional
Dunia internasional terbagi dalam menyikapi isu ini. Negara-negara Eropa mulai menunjukkan ketidaksenangan terhadap kebijakan luar negeri AS yang terlalu berpihak. Di sisi lain, negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan tindakan tegas dan solidaritas terhadap Palestina.
Kesimpulan
Dukungan penuh Amerika Serikat terhadap Negara dalam konflik yang tengah berlangsung. Hal ini dapat menjadi bumerang yang membuka “gerbang neraka” di kawasan Timur Tengah. Kebijakan agresif ini tidak hanya memperkeruh situasi geopolitik, tetapi juga memicu ketegangan global yang semakin memanas. Dengan meningkatnya eskalasi dan tekanan internasional, Negara berisiko menghadapi perlawanan yang lebih luas dari berbagai pihak di kawasan. Dalam konteks ini, penting bagi komunitas internasional untuk mendorong solusi damai yang adil. Tidak hanya memperkuat ketimpangan kekuasaan yang berpotensi memicu perang besar.