Kembangkan 2 Sektor, Memasuki semester kedua tahun 2025, pemerintah memiliki perhatian khusus pada beberapa sektor yang menjadi motor – penggerak pertumbuhan ekonomi. Plt Deputi Kepala Staf Kepresidenan Bidang Ekonomi dan Pangan, Edy Priyono menjelaskan sektor pertanian dan sektor industri manufaktur sebagai dua fokus utama yang diprioritaskan pemerintah pada paruh kedua tahun ini. “Yang pertama itu pertanian, karena tenaga kerja kita masih banyak yang bekerja di sektor pertanian, dalam arti luas ya, meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan sebagainya,” ujar Edy dalam acara CNBC Economic Update dikutip Selasa (8/6/2025).
Prabowo Fokus Kembangkan 2 Sektor Ini di Sisa Tahun 2025 – Selain pertanian, Edy menilai pemerintah akan fokus kepada sektor industri manufaktur. Menurutnya, saat ini sektor tersebut sedang mengalami tekanan yang cukup berat. Diberitakan sebelumnya, PMI Manufaktur Global sudah di bawah 50 sejak Mei 2025 dan terus merosot. Bahkan, PMI Manufaktur Indonesia sudah ke posisi 46,9 pada Juni 2025, setelah sebelumnya pada Mei 2025 di level 47,4.
Prabowo Fokus Kembangkan 2 Sektor Ini di Sisa Tahun 2025
Memasuki paruh kedua tahun 2025, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan arah kebijakan pembangunan nasional dengan menetapkan dua sektor prioritas: pertanian dalam arti luas dan industri manufaktur. Langkah ini dianggap strategis dalam upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menyerap tenaga kerja, serta menjaga ketahanan pangan dan industri nasional.
Dua sektor ini bukan hanya penting dari sisi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga berperan besar dalam membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, dan memperkuat struktur ekonomi nasional yang selama ini cenderung berbasis konsumsi.
Mengapa Pertanian Jadi Prioritas Utama?
Tenaga Kerja Indonesia Masih Didominasi oleh Sektor Pertanian
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sekitar 28% tenaga kerja Indonesia masih bekerja di sektor pertanian, yang mencakup pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Ini menjadikan sektor pertanian sebagai ladang potensial untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Prabowo memahami bahwa pembangunan pertanian bukan sekadar meningkatkan produksi, tetapi menyentuh hajat hidup sebagian besar rakyat. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya modernisasi pertanian agar lebih produktif dan berdaya saing.
Pertanian dalam Arti Luas: Melampaui Sekadar Tanaman Pangan
Dalam pendekatan pemerintah, pertanian dipahami secara luas, mencakup:
- Perkebunan: seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan kakao.
- Kehutanan: termasuk pengelolaan hutan produksi secara lestari.
- Perikanan dan Kelautan: budidaya dan tangkap, termasuk penguatan nelayan tradisional.
- Peternakan: pengembangan komoditas unggas, sapi potong, dan kambing.
Ketahanan Pangan dan Stabilitas Sosial
Gejolak harga pangan global, konflik geopolitik, dan dampak perubahan iklim membuat Indonesia harus waspada terhadap potensi krisis pangan. Oleh karena itu, fokus pada ketahanan pangan nasional menjadi sangat penting. Pemerintah berupaya meningkatkan produksi beras, jagung, kedelai, dan komoditas penting lainnya dengan membangun lumbung pangan terintegrasi (food estate) di beberapa wilayah.
Langkah Strategis di Sektor Pertanian
Untuk merealisasikan visinya di sektor pertanian, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah konkret:
Modernisasi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan)
Distribusi traktor, alat tanam otomatis, drone penyemprot, dan teknologi irigasi presisi kepada kelompok tani.
Peningkatan Akses Pembiayaan
Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian dengan bunga rendah dan jaminan yang dipermudah.
Dukungan Riset dan Inovasi
Kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pemerintah daerah untuk menghasilkan bibit unggul dan teknologi pertanian adaptif terhadap perubahan iklim.
Perbaikan Tata Kelola dan Harga
Revitalisasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog untuk menjaga harga petani tetap stabil dan menghindari fluktuasi ekstrem.
Industri Manufaktur: Kunci Transformasi Ekonomi
Pendorong Pertumbuhan Jangka Panjang
Industri manufaktur adalah tulang punggung negara-negara maju. Prabowo menyadari bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang stabil dan inklusif, sektor manufaktur harus diperkuat. Industri ini menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan menciptakan multiplier effect ke sektor lain, termasuk logistik, jasa, dan pertanian itu sendiri.
Mengurangi Ketergantungan pada Impor
Dengan memperkuat industri hulu dan hilir, pemerintah ingin mengurangi defisit neraca perdagangan, terutama dari barang-barang konsumsi dan bahan baku yang selama ini masih diimpor. Fokus utama adalah pada sektor:
-
Industri makanan dan minuman
-
Tekstil dan produk tekstil
-
Elektronik dan komponen otomotif
-
Kimia dasar dan petrokimia
-
Alat kesehatan dan farmasi
Meningkatkan Daya Saing Ekspor
Indonesia menargetkan menjadi basis produksi global untuk beberapa komoditas industri strategis. Contohnya, industri baterai kendaraan listrik (EV) yang kini mulai dikembangkan di kawasan industri Morowali dan Batang. Pemerintah juga aktif membuka pasar ekspor baru lewat kerja sama dengan negara-negara BRICS dan Afrika.
Langkah Pemerintah di Sektor Manufaktur
Untuk mendukung target penguatan industri manufaktur, berikut beberapa program kunci yang akan digencarkan:
Insentif Pajak dan Kemudahan Izin
Pemberian tax holiday, tax allowance, dan pemangkasan perizinan bagi industri padat karya dan berbasis ekspor.
Penguatan Kawasan Industri
Pengembangan kawasan industri berbasis hilirisasi sumber daya alam di luar Jawa, seperti di Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.
Pengembangan SDM Industri
Pelatihan vokasi industri berbasis kebutuhan dunia usaha melalui program link and match antara SMK, politeknik, dan perusahaan.
Adopsi Teknologi Industri 4.0
Dukungan untuk transformasi digital, otomatisasi, dan penggunaan AI di lini produksi industri kecil hingga besar.
Sinkronisasi Kedua Sektor: Kunci Keberhasilan
Fokus pada pertanian dan manufaktur tidak berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah berkomitmen menjadikan keduanya saling melengkapi. Misalnya:
- Pertanian sebagai pemasok bahan baku untuk industri makanan dan minuman, tekstil (kapas, serat alam), dan bioenergi.
- Industri manufaktur mendukung pertanian melalui penyediaan pupuk, alat berat, dan teknologi pengolahan pascapanen.
Dengan pendekatan ini, pemerintah ingin mendorong ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan saling terintegrasi.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Tantangan:
-
Rendahnya produktivitas pertanian dibandingkan negara tetangga.
-
Keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil.
-
Persaingan global di sektor manufaktur.
-
Kesenjangan keterampilan tenaga kerja industri.
Harapan:
-
Pemerintah optimis, dengan kerja sama antarlembaga, pelaku usaha, dan masyarakat, dua sektor ini dapat menjadi lokomotif pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Peran aktif generasi muda, terutama dalam agripreneurship dan technopreneurship, akan semakin diperluas.
Kesimpulan
Fokus Presiden Prabowo pada sektor pertanian dan industri manufaktur di sisa tahun 2025 merupakan langkah strategis untuk membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan regulasi yang tepat, investasi yang berkelanjutan, serta partisipasi aktif masyarakat, kedua sektor ini dapat menjadi pondasi kokoh menuju Indonesia Emas 2045.
https://frinterprovincial.com/
https://completegamexperience.com/