Terduga Penipuan Saham IPO Rp4,73 T Polisi Incar Bos Hybe

Bos Hybe, Polisi telah mengajukan kembali permintaan surat perintah penggeledahan dan penyitaan dalam penyelidikan mereka terhadap Chairman HYBE Bang Si-hyuk atas tuduhan transaksi saham curang yang melibatkan 400 miliar Won (US$295 juta). Atau setara Rp4.734.328.000.000 dengan asumsi kurs 1 Won adalah Rp11,84.

Bos Hybe

Kasus dugaan penipuan dalam penawaran umum perdana (IPO) saham HYBE, agensi hiburan asal Korea Selatan yang menaungi BTS, kini tengah menjadi sorotan publik. Penyelidikan mengarah pada dugaan praktik manipulasi yang merugikan investor ritel hingga miliaran rupiah.

Dugaan Perjanjian Rahasia Sebelum IPO

Pada tahun 2018, dua tahun sebelum IPO HYBE pada Oktober 2020, Bang Si-hyuk, pendiri dan ketua HYBE, diduga menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan ekuitas swasta—STIC Investments, Estone Equity Partners, dan New Main Equity. Perjanjian ini dikabarkan mengamankan dana sekitar 400 miliar KRW (sekitar Rp 4,5 triliun) untuk HYBE. Lebih lanjut, perjanjian tersebut memberi hak kepada Bang untuk menerima 30% dari keuntungan penjualan saham IPO. Namun, jika IPO gagal, Bang diwajibkan membeli kembali saham tersebut sesuai klausul opsi jual dalam kontrak .

Dampak Negatif bagi Investor Ritel

Setelah IPO, harga saham HYBE sempat melonjak hingga 350.000 KRW per lembar, namun kemudian anjlok hingga 140.000 KRW dalam waktu dua minggu. Kondisi ini menyebabkan kerugian signifikan bagi investor ritel yang tidak mengetahui adanya perjanjian rahasia tersebut. Beberapa investor melaporkan kerugian hingga miliaran rupiah akibat penurunan harga saham yang tajam .

Penyelidikan oleh Otoritas Keuangan

Layanan Pengawasan Keuangan (FSS) Korea Selatan kini tengah menyelidiki apakah Bang Si-hyuk dan HYBE melanggar Undang-Undang Pasar Modal. Bursa Korea juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang memeriksa dokumen terkait untuk menentukan adanya pelanggaran hukum. Pejabat HYBE membantah melakukan kesalahan, dengan menyatakan bahwa proses IPO dipercayakan kepada para penjamin emisi yang memutuskan untuk tidak memasukkan rincian tertentu dalam laporan sekuritas yang diserahkan ke bursa .

Implikasi Hukum dan Reputasi

Jika terbukti bersalah, Bang Si-hyuk dan pihak-pihak terkait dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal Korea Selatan. Selain itu, reputasi HYBE sebagai agensi hiburan terkemuka dapat terancam, mengingat dampak negatif terhadap kepercayaan investor dan publik.

Q & A Dengan Topik Pembahasan Terduga Penipuan Saham IPO Rp4,73 T Polisi Incar Bos Hybe

Apa itu kasus dugaan penipuan saham IPO HYBE senilai Rp4,73 triliun?

Kasus ini melibatkan Bang Si-hyuk, pendiri dan ketua HYBE, yang diduga melakukan perjanjian rahasia dengan perusahaan ekuitas swasta (PEF) sebelum dan selama penawaran umum perdana (IPO) HYBE pada tahun 2020. Perjanjian ini dikabarkan mengamankan dana sekitar 400 miliar KRW (sekitar Rp4,5 triliun) dan tidak diungkapkan dalam dokumen resmi IPO, yang menyebabkan kerugian bagi investor ritel.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam perjanjian rahasia tersebut?

Tiga perusahaan ekuitas swasta yang terlibat dalam perjanjian ini adalah STIC Investments, Estone Equity Partners, dan New Main Equity. Mereka memperoleh saham signifikan di HYBE sebelum IPO dan memiliki hak untuk menjual saham mereka tanpa periode lock-up, yang berkontribusi pada penurunan harga saham setelah IPO.

Apa dampak dari perjanjian ini terhadap investor?

Investor ritel yang membeli saham HYBE pada saat IPO tidak mengetahui adanya perjanjian rahasia ini. Akibatnya, mereka mengalami kerugian finansial karena harga saham anjlok setelah PEF menjual saham mereka. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan integritas proses IPO HYBE.

Apa langkah yang diambil oleh otoritas terkait?

Layanan Pengawasan Keuangan (FSS) Korea Selatan dan Bursa Korea sedang menyelidiki apakah HYBE dan Bang Si-hyuk melanggar Undang-Undang Pasar Modal. Mereka memeriksa dokumen terkait untuk menentukan adanya pelanggaran hukum dan potensi sanksi terhadap pihak yang terlibat.

Apa tanggapan dari pihak HYBE?

HYBE membantah melakukan kesalahan dan menyatakan bahwa proses IPO dipercayakan kepada para penjamin emisi. Menurut mereka, perjanjian dengan PEF adalah urusan internal dan tidak perlu diungkapkan dalam dokumen IPO. Namun, otoritas keuangan berpendapat bahwa informasi tersebut seharusnya diungkapkan untuk melindungi investor. ap reputasi HYBE?

Kasus ini berpotensi merusak reputasi HYBE sebagai perusahaan hiburan terkemuka. Jika terbukti bersalah, HYBE dan Bang Si-hyuk dapat menghadapi sanksi hukum berat, termasuk denda besar atau tindakan hukum lainnya. Penyelesaian kasus ini menjadi prioritas untuk melindungi kredibilitas HYBE di mata investor dan publik.

Kesimpulan

Kasus dugaan penipuan dalam IPO HYBE menyoroti pentingnya transparansi dan integritas dalam proses pasar modal. Investor diharapkan lebih berhati-hati dan melakukan due diligence sebelum berinvestasi, serta menghindari tawaran investasi yang tidak jelas asal-usulnya. Pihak berwenang diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

kera4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*